Kau ajarkan kan kami untuk menjalani kehidupan ini tidak sekedar hidup. Kebahagiaan dan arti hidup bukan terletak harta jabatan atau kekuasaan, melainkan sebuah perjuangan dimana prinsip-prinsip kebenaran terus dipertahankan walau apapun yang terjadi.
Bila kita berada di jalan yang benar, tak ada satupun yang perlu ditakutkan, malah kebenaran tersebut yang justru menjadi tujuan dari hidup itu sendiri. Janganlah sampai kita terperangkap dalam pragmatisme dan tujuan-tujuan pribadi jangka pendek dengan menggadaikan harga diri. Karena harga diri, adalah satu-satunya harta paling berharga yang dimiliki oleh manusia.
Sia-sialah hidup seseorang yang hidup tanpa harga diri. Kau selalu mengatakan, jangan pernah menjadi bunglon. Manusia yang selalu menukar harga diri dan prinsip hidup denga harga yang sangat murah. Atau, merubah-rubah pendirian tergantung kemana arah angin yang bertiup. Tirulah kukuhnya rumpun bambu, betapapun kencang angin dan selalu menggoyang-goyang, tetapi angin tak akan pernah berhasil menumbangkannya.
Kau sendiri sudah memberikan teladan hidup tanpa deretan panjang kata-kata. Memoar hidupmu, bersama teman-teman seperjuangan mengarungi hutan belantara berbuan-bulan untuk gerilya. Berpindah-pindah masuk kampung keluar kampung lalu kembali ke hutan untuk menyembunyikan diri. Kau tinggalkan sanak keluarga dan anak istri untuk sebuah cita-cita bersama. Kau tampik umpan dan tipu daya, karena kebebasan dan kemerdekaan tidak bisa ditebus dengan apa pun kecuali mesti direbut dan diperjuangkan.
Hidup ini memang perjuangan. Kita mesti menjalaninya dengan ihklas dan tanpa pamrih. Sebuah pekerjaan akan menjadi ibadah kalau dijalani atas nama Tuhan. Intimidasi dan rasa takut akan berubah menjadi keberanian, seperti anak panah yang melesat tanpa bisa dihalangi. Kecintaan kepada kampung halaman dan tanah air bisa mengalahkan segala-galanya, malah kadang melebihi cinta kepada diri sendiri. Itu yang mungkin disebut patriotisme.
Dalam setiap perjuangan selalu saja ada yang bernama penghianat. Tentu saja kita tidak bisa menilai jasa dan perjuangan seseorang pada masa hidupnya. Tetapi, sejarah akan selalu mencatat setiap liku-liku perjuangan nyaris tanpa ada kesalahan. Sejarah akan membuktikan kebenaran yang hakiki, setelah perjuangan usai. Baik buruk diri kita hanya bisa dinilai nanti oleh mereka yang hidup.
Cara hidupmu ayah, adalah warisan yang tak ternilai bagi kami. Insya Allah, itu akan kami ingat dan terus menjadi pegangan untuk mengarungi gelombang hidup pada masa-masa datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar